“MEMBACA NYARING” STRATEGI LITERASI SDN SUMORAME

By Admin 7 October 2024
1667301898861

Tampak 26 siswa antusias menyimak buku yang sedang dibacakan salah satu guru SDN Sumorame di perpustakaan. Suasana perpustakaan sekolah yang akan selalu padat siswa setiap harinya (31/10/2022).

Kegiatan kunjung perpustakaan menjadi gerakan SDN Sumorame dalam menumbuhkan kecintaan siswa membaca buku. Setiap hari terjadwal beberapa kelas akan berkunjung secara bergantian mulai pukul 07.00-14.00 WIB.

“Kegiatan ini terlaksana dengan baik disebabkan pengaturan jadwal kunjung dipilih sendiri oleh wali kelas, sehingga berjalan efektif menyesuaikan jadwal belajar tanpa mengganggu kegiatan di kelas” ujar Intan, pustakawan SDN Sumorame.

“Hari ini giliran kelas 4C yang berkunjung ke perpustakaan, dan Bu Enik Wali kelasnya memilih membawa sendiri buku bacaan dan dibacakan di depan siswanya”, lanjut pustakawan ini

Strategi Membaca

“Pertemuan kali ini saya menerapkan salah satu ragam membaca yaitu strategi “membaca nyaring”. Buku yang saya bacakan jenis buku anak, seri Bianglala Anak Nusantara yang berjudul “Ketika Damdam Kehilangan Wajahnya”. Ucap Enik  wali kelas 4C.

Membaca nyaring diawali dengan mengajak siswa mengamati sampul buku, membacakan judul dan pengarang serta ilustrasinya, hal ini untuk menumbuhkan rasa menghargai hasil karya orang lain. Selanjutnya siswa diajak mengeksplorasi sampul buku dengan menebak ekspresi gambar dan memprediksi isi cerita. Hal ini dilakukan untuk membawa emosi anak pada cerita yag akan dibacakan.

Selanjutnya guru membacakan buku dengan posisi buku menghadap ke siswa sehingga siswa dapat mencermati tulisan dan gambar ilustrasinya. Pada tahap ini guru melakukan 3 hal memprediksi, kosa kata-tanda baca, dan merangkum.

Tahap prediksi, siswa bisa diajak memprediksi apa kelanjutan cerita. Apa kalimat yang sesuai sebagai lanjutan kisah. Atau apa tindakan yang akan dilakukan tokoh berikutnya.

Pada tahap kosa kata-tanda baca, guru bisa menanyakan kata yang sepadan dengan kata yang disembunyikan sebelumnya, atau kata yang dianggap sulit oleh siswa.

Sedangkan untuk tahap tanda baca, guru membaca dengan intonasi dan ekspresi sesuai dengan isi bacaan. Saat ada tanda seru nadanya meninggi, saat ada tanda koma berhenti sejenak, atau saat ada tanda titik guru berhenti membaca beberapa saat. Hal ini dilakukan untuk memberikan model cara membaca sesuai tanda baca.

Pada tahap  merangkum anak diminta menyampaikan isi cerita baik secara lisan atau tulis dengan menggunakan bahasanya sendiri.

“Pada pertemuan selama 45 menit ini saya hanya membacakan 4 halaman dari 24 halaman, lama ya?” Kisah Enik. Sebab dalam membaca nyaring ini kegiatan eksplorasi isi cerita, tokoh, menggali kosa kata, dan memprediksi dilakukan secara mendalam untuk membantu siswa memahami dan mengetahui alur cerita dengan baik. Lanjut Enik

Penulis dan Editor: Enik Chairul Umah